Krisis ekonomi global akan mengurangi emisi tahun ini. Kondisi tersebut membuka peluang untuk mengambil keputusan terkain ancaman pemanasan global . Demikian ditegaskan Badan Energi Internasional
Prediksi penuruan emisi karbon sekitar 5persen pada tahun 2020 seperti yang diprediksi oleh IAE tahun lalu. Secara garis besar digambarkan betapa tajam pengurangan emisi yang dibutuhkan dari sejumlah Negara dalam 20 tahun jika ingin menahan konsentrasi CO2 diatrmosfer pada level yang bisa menjamin kenaikan suhu global hanya 2derjat selsius, yaitu pada level 450 bagian per juta(ppm)- ditetapkan oleh Panel Antarpemerintah Mengenai Perunbahan iklim PBB(UNIPCC)
“ini meupakan kesempatan bagi kita untuk mencapai masa depan energy bersih.Namun ini hanya bisa terjaadi jika kebijakan yang tepat segera diambil”tulis Directur Eksklusif Nobuo Tanaka
“Setiap tahun penundaan akan menambah ektra 500miliar dolar AS (sekitar Rp 5000 triliun) pada investasi yang dibutuhkan antara tahun 2010 dan 2030 disector energy”katanya .Produksi energy member kontribusi 65 persen pada emisi gas rumah kaca global
Melihat tanggapnya pemerintahan bangkok dengan kasus krisis ekonomi mereka masih sempat memikirkan tentang krisis alam yang melanda dunia dengan mengucurkan dana agar Negara mereka bersih dari emisi dan polisi
0 komentar:
Posting Komentar