Pengikut

RSS

Strategi perusahaan dalam menghadapi cafta

Dewasa ini, pemikiran bahwa CEO yang selalu berperan dalam semua pengambilan keputusan telah mengalami pergeseran, hal ini diakibatkan oleh adanya perubahan di bidang ekonomi, sosial-politik, dan teknologi. Kini, CEO perlu merubah semua tatanan dan aturan yang ada, terutama bagi masa depan perusahaan.

Di dalam banyak perusahaan, monopoli top manager atas strategi yang digunakan mulai berkurang. Saat ini, strategi telah menjadi milik seluruh anggota organisasi. Oleh karenanya, partisipasi seluruh anggota perusahaan telah menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan. Diperlukan suatu kesadaran untuk menanamkan di benak masing-masing anggota apa yang menjadi visi perusahaan. Adanya komitmen dan partisipasi setiap anggota organisasi akan memudahkan pelaksanaan strategi perusahaan. Masukan strategi dari masing-masing anggota organisasi akan membantu penerapan visi perusahaan.

Terdapat berbagai elemen penting untuk menjaga agar visi perusahaan selalu tertanam di benak masing-masing anggota perusahaan yaitu perusahaan perlu memiliki strategic language, menjaga agar strategi perusahaan sederhana dan spesifik, mengelola partisipasi setiap anggota organisasi, perusahaan memotivasi karyawannya untuk selalu mengingat visi perusahaan dan adanya keterlibatan CEO.

Seorang ahli strategi merupakan seseorang yang menentang subversif, apa yang dikatakannya adalah hal-hal yang harus diperhatikan perusahaan agar dapat berkompetisi dengan baik di masa depan. Ada beberapa langkah yang dapat diterapkan yaitu : bagaimana membuat perencanaan strategi terlihat berbeda, di mana kita akan memulainya, pengalaman apakah yang mendorong top manajer memilih pemikiran tipe-tipe strategi, fokus perencanaan strategi harus disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia, masalah yang berhubungan dengan konsep strategi dapat dilihat dalam visi perusahaan, dapatkah perencanaan tersebut diglobalkan, bagaimana ide tersebut berkaitan dengan core competence-nya.


Pembahasan

Dalam banyak organisasi para top management sering memonopoli pembuatan strategi. Akan tetapi dewasa ini strategi atau visi telah menjadi milik semua orang. Dan untuk mencapai kesuksesan sebuah strategi, perlu adanya pemahaman akan visi dan komitmen organisasi, serta partisipasi dalam proses perencanaan dan pelaksanaan strategi tersebut. Adanya keikutsertaan anggota organisasi tidak mengurangi tanggung jawab CEO. Partisipasi dalam proses strategi juga tidak berarti bahwa strategi tersebut akan menjadi suatu percobaan dalam bidang demokrasi di perusahaan. Di samping itu CEO juga perlu menetapkan visi dalam strategi dan selalu menekankan partisipasi untuk mencapai keberhasilan strategi.

Seorang CEO memiliki tanggung jawab untuk menetapkan bermacam-macam peran, di mana ia bertanggung jawab menetapkan visi, menjamin penerimaan strategi di dalam organisasi, melibatkan dewan direksi, mengkomunikasikan visi, dan menjaga agar strategi tetap relevan dan diperbaharui.

Ketika perencanaan strategik muncul pada tahun 1960-an, para pemimpin perusahaan melihatnya sebagai the one best way untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan guna meningkatkan daya saing setiap unit bisnis. Sistem perencanaan diharapkan menghasilkan strategi terbaik dan menghasilkan tahapan instruksi bagi pelaksanaan strategi, sehingga pelaksana dan manajer bisnis tidak salah memahaminya. Akan tetapi sebagaimana kita ketahui, perencanaan tidak selalu bekerja demikian, bahkan sekarang hanya sebagian orang yang benar-benar memahami alasan bahwa perencanaan strategik berbeda dengan berpikir strategik. Perencanaan strategik yang dipraktekkan sebagai pemrograman strategik, merupakan pengembangan dan penggabungan strategi atau visi yang telah ada.

Para perencana strategi seharusnya memberikan sumbangannya atas seputar proses pembuatan strategi daripada mengenai proses tersebut. Mereka dapat menyediakan analisis formal atau data mentah yang dibutuhkan dalam pemikiran strategis, sejauh yang mereka lakukan bertujuan untuk memperluas pertimbangan persoalan daripada menemukan sebuah jawaban yang benar. Para perencana seharusnya bertindak sebagai katalisator yang mendukung pembuatan strategi dengan membantu dan mendorong manajer berpikir secara strategik, dan mereka juga dapat menjadi para pemrogram strategi, membantu menetapkan serangkaian langkah nyata yang dibutuhkan untuk melaksanakan visi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar